Sunny Kamengmau Pebisnis Tas Robita


Untuk meraih kesuksesan memanglah tidak mudah, banyak halangan dan rintangan yang harus kita lalui. Banyak sekali jalan yang bisa kita ambil untuk mendapatkan kesuksesan namun jalan tersebut tak selalu mulus tentunya. Untuk mencapai tujuan tersebut ada dua pilhan yang dapat kita pilih dalam menjalaninya. Menyerah kepada keadaan atau bangkit dan terus berjuang dengan semua usaha kerja keras kita. Dan masa-masa keras tersebut akan terlewati dan menjadikan kita menjadi pribadi orang yang lebih baik.  
Kali ini saya akan membahas kisah seorang pengusaha sukses Sunny Kamengmau melalui perjuangannya hidupnya dari loser to be a winner.

Pria berusia 38 tahun ini adalah bos pemilik Robita merek tas branded yang sangat terkenal di Jepang. Tas Robita merupakan merek tas yang populer di antara sosialita Jepang bahkan tas ini termasuk ke dalam jajaran produk fashion yang berkelas di negeri Matahari Terbit itu. Sunny Kamengmau, nama bos Robita yang mengolah tas asli Indonesia tersebut menjadi tas yang berkelas di Negeri Sakura.

Sunny kamengmau adalah pria asal Nusa Tenggara Timur yang hanya memiliki ijasah SMP. Pada usia 18 tahun, Sunny melarikan diri dari rumah dan pergi ke Bali. Di Bali dia melamar pekerjaan di Un’s Hotel, salah satu hotel berbintang di Bali. Kala itu ia diterima menjadi tukang kebun. Setelah satu tahun bekerja, Sunny diangkat menjadi satpam hotel. Pekerjaan sebagai satpam dijalaninya selama 4 tahun, hingga akhirnya nasib baik dating kepadanya. Selama dia bekerja di Un’s Hotel, ia banyak belajar berbahasa asing yaitu bahasa Inggris dan bahasa Jepang. Karena ia yakin bahwa kesempatan baik akan datang kapan saja asalkan kita mau berusaha. Sunny sangat rajin belajar bahasa asing sampai – sampai gaji pertama yang ia dapatkan sebagai tukang kebun sebagian dibelikan kamus bahasa inggris. Ia juga sering belajar bahasa dari para tamu dan keluarga pemilik Un’s Hotel.

Kemampuannya berbahasa Jepang mempertemukan Sunny dengan seorang tamu bernama Nobuyuki Kakizaki pada 1995. Lima tahun mereka berteman sebelum akhirnya pengusaha konveksi asal Jepang itu menawari Sunny sebuah pekerjaan baru: memasok tas kulit. Pada 2000 Sunny memutuskan keluar dari pekerjaannya sebagai satpam dan mulai menggeluti bisnis pembuatan tas kulit itu. Pada awal bisnisnya tidak lah mudah. Kala itu Sunny hanya memiliki satu pengrajin tas yang memproduksi tas miliknya. Berkali kali tas yang dibuatnya gagal karena dinilai kurang berkualitas dan proses pembuatan tas pun lama yaitu sekitar 6 bulan untuk satu tas. Alhasil pekerja satu satunya yang ia miliki ingin meninggalkannya karena tidak ada hasil yang didapatkan dari usaha tas milik Sunny. Namun Sunny membujuk pekerjanya agar mau tetap bersamanya dan bersama membangun bisnis tas.

Lama kelamaan tas yang ia hasilkan bersama pekerjanya menuai respon yang baik. Meski tidak langsung melejit, namun tas yang ia produksi semakin lama semakin memiliki banyak penggemar dan penjualannya semakin naik. Sampai 2003, Sunny baru bisa merekrut 15 karyawan. Produksi mereka terbatas antara 100-200 tas per bulan. Hingga pada tahun 2006 sampai sekarang, mereka mampu memproduksi dan mengirimkan 5000 tas per bulan yang terdiri dari 20 – 30 model tas. Tas Robita memiliki dua model yaitu Robita dan Robita Warna dengan rentang harga Rp. 2 juta sampai Rp. 4 juta.

Hebat bukan Sunny Kamengmaru, berawal dari seorang tukang kebun hotel dengan kerja keras dan semangat belajar, dapat menjadi pengusaha sukses di usia yang masih muda yaitu 38 tahun. Meski sudah menjadi bos tas bermerek, Sunny tetap menjadi sosok yang ramah dan dermawan. Karena dia ingat bahwa dia bukanlah apa-apa tanpa orang-orang disekelilingnya yang selalu membantunya. Sehingga dia berusaha untuk bisa membantu dan bermanfaat bagi orang lain.



Komentar