Analisa Kelayakan Bisnis/Investasi
Kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang kegiatan bisnis atau usaha yang akan dijalankan untuk menentukan apakah layak atau tidak suatu bisnis dijalankan dari berbagai aspek yang mendukung dalam bisnis. Tujuan utama melakukan studi kelayakan bisnis ini adalah untuk mengukur apakah bisnis bisa berjalan sesuai yang diharapkan atau berhenti ditengah jalan.
Kriteria tersebut diantaranya adalah ;
1. (Payback Period = PP)
2. Net Benefit Cost Rasio = Net B/C)
3. Nilai bersih kini (Net Present Value = NPV)
4. Tingkat pengembalian internal (Internal Rate of
Return = IRR
Payback Period (PP)
Payback period adalah periode modal kembali atau lamanya waktu yang diperlukan untuk mengembalikan investasi awal atau modal yang sudah dikeluarkan. Metode ini juga sering disebut dengan metode pemulihan investasi yang merupakan metode analisi kelayakan investasi untuk menilai jangka waktu (tahun) pemulihan seluruh modal yang diinvestasikan dalam suatu perusahaan.
Cara untuk mengambil keputusan dengan metode ini ialah dengan membandingkan Payback Period investasi yang diusulkan dengan umur ekonomis aktiva, apabila payback period lebih pendek dari umur ekonomisnya maka rencana investasi dapat diterima, serta sebaliknya.
Adapun Kelebihan dari PP, sebagai berikut :
• Mudah dipahami (metode yang paling sederhana)
• Selaras dengan ketidakpastian arus kas di masa mendatang (makin kecil arus kas yang diperoleh maka semakin lama kembali modalnya)
• Menggunakan arus kas (bukan laba pembukuan).
Kelemahan dari PP, sebagai berikut :
• Mengabaikan nilai waktu uang
• Mengabaikan proceeds setelah PP dicapai
• Mengabaikan nilai sisa
• Untuk mengatasi metode PP beberapa perusahaan memodifikasi dengan pendekatan DPP (Discounted Payback periode ) yaitu lamanya waktu yang diperlukan agar present value dari arus kas bersih proyek dapat menegembalikan investasi awal.
Benefit/Cost Ratio (B/C Ratio)
B/C Ratio mengukur mana yang lebih besar, biaya yang dikeluarkan dibanding hasil (output) yang diperoleh. Biaya yang dikeluarkan dinotasikan sebagai C (cost). Output yang dihasilkan dinotasikan sebagai B (benefit). Jika nilai B/C sama dengan 1, maka B = C, output yang dihasilkan sama dengan biaya yang dikeluarkan. Bila nilai B/C < 1 maka B < C yang artinya output yang dihasilkan lebih kecil daripada biaya yang dikeluarkan. Begitu juga sebaliknya. Keputusan menerima atau menolak proposal investasi dapat dilakukan dengan melihat nilai B/C. Umumnya, proposal investasi baru diterima jika B/C > 1, sebab berarti output yang dihasilkan lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan.
Net Present Value (NPV)
NPV adalah selisih jumlah kas yang yang dihailkan sebuah proyek investasi dan nilai investasi yang diperlukan atau selisih PV dari sebuah proyek dan investasi awal. Dalam metode ini, pertama-tama yang dihitung adalah nilai sekarang (present value) dari keseluruhan proceeds yang diharapkan atas discount rate tertentu. Kemudian jumlah present value dari keseluruhan selama usianya dikurangi dengan present value dari jumlah investasinya (initial investment). Selisih antara Present Value dari keseluruhan dengan Present Value dari pengeluaran modal (Capital outlays) dinamakan nilai neto sekarang (Net Present Value).
Indikator NVP: Suatu proyek apabila nilai NPV > 0 maka proyek tersebut layak dijalankan. Jika NPV < 0 ditolak.
Rumus NPV
Rumus NPV menambahkan semua arus kas masa depan dari investasi, mendiskon arus kas tersebut dengan tingkat diskon dan menguranginya dengan Investasi awal.
Persamaan dan rumus dari Net Present Value ( NPV ) adalah sebagai berikut :
Keterangan :
NPV = Net Present Value (rupiah)
Ct = Arus kas per tahun pada periode t
C0 = Nilai investasi awal pada tahun ke 0 (rupiah)
r = Suku bunga atau discount rate (%)
Contoh soal
Sebuah Perusahaan Z ingin membeli sebuah mesin produksi. Diperkirakan untuk harga mesin tersebut adalah Rp. 160 juta dengan mengikuti aturan suku bunga pinjaman yakni sebesar 12% per tahun. Untuk Arus Kas yang masuk pada perusahaan itu diestimasikan sekitar Rp. 60 juta per tahun selama 5 tahun. Hitung nilai NPV nya
Diketahui :
Ct = Rp. 60 juta
C0 = Rp. 160 juta
r = 12% (0,12)
Jawaban :
NPV = 53,57 + 47,83 + 42,71 + 38,13 + 34,05 – 160,00
NPV = 56,29
Jadi nilai untuk NPV-nya adalah Rp. 56,29 juta.
Dibawah ini adalah tata cara penghitungan NPV
Internal Rate of Return (IRR)
Internal Rate of Return (IRR) adalah metode peerhitungan investasi dengan menghitung tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang dari penerimaan-penerimaan kas bersih dimasa datang.
IRR ialah menentukan tingkat bunga yang akan menjadikan jumlah nilai sekarang dari arus kas bersih yang diharapkan akan diterima (PV of future proceeds) sama dengan jumlah nilai sekarang dari pengeluaran modal (PV if capital outlays).
Pada dasarnya IRR harus dicari dengan cara “trial dan error”. Yaitu dengan cara coba-coba. Pertama-tama jika menghitung Present Value dari proceeds suatu investasi dengan menggunakan tingkat bunga yang dipilih. Kemudian hasil perhitungan itu dibandingkan dengan jumlah Present Value dari outlet-nya.
Komentar
Posting Komentar